Taubat Ruhani
Posted by
Admin
Labels:
Artikel
Taubat ruhani atau taubat batin peranannya ada di dalam hati. Peranannya adalah membersihkan dan mensucikan hati dari keinginan-keinginan duniawi yang diimbangi dengan kesungguhan serta penuh harap untuk mencapai dan mengenal Allah.
Taubat ialah keadaan di mana manusia menyadari kesalahan atau dosa yang telah diperbuat dan mulai menyadari perbuatan yang baik dan benar, sehingga muncul perasaan menyesal, yang kemudian membangkitkan dirinya untuk meninggalkan dosa-dosa itu dan berjuang untuk mendapat kebaikan dan kebenaran.
Peringkat kedua ialah keadaan damai dan sentosa. Ini berarti Shafa' yang dilambangkan dengan huruf Shad. Tingkatan ini juga terbagi menjadi dua langkah yang perlu dilaksanakan. Pertama, langkah menuju pembersihan hati. Kedua, langkah menuju pusat rahasia (secret centre).
Hati yang damai dan tenteram adalah hati yang bebas dari keresahan dan perasaan gundah-gulana. Perasaan negatif ini disebabkan oleh beban hidup yang bersifat kebendaan, seperti makan, minum, tidur, perbincangan yang sia-sia, dan sebagainya.
Beban-beban duniawi itu seperti tarikan gravitasi bumi, menarik hati ke bawah dan mematikan tindakan untuk membebaskan hati. Selain itu, ada pula masalah-masalah duniawi yang mengikat atau mengekang hati, seperti hawa nafsu, harta benda yang kita miliki, uang, dan kecintaan kepada keluarga. Semua itu dapat mengikat hati ke bumi dan menghalanginya terbang ke langit tinggi.
Zikrullah (mengingat Allah) atau berzikir kepada Allah Swt. adalah cara untuk memerdekakan dan membersihkan hati. Pada tingkat Permulaan, zikir dibacakan secara zahir, yaitu dengan membaca berkali-kali nama-nama Allah dengan suara keras didengar oleh diri sendiri dan orang lain. Ketika zikir telah menjadi kebiasaan dan dilakukan secara berkesinambungan, itu pertanda bahwa zikrullah yang dilakukannya telah menyerap ke dalam hati. Setelah yakin bahwa zikir yang dinyanyikannya dengan suara keras sudah cukup, maka ia boleh melantunkan zikir itu di dalam hati, yakni dalam suasana hening tanpa suara. Firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah mereka yang apabila disebut (nama) Allah, gemetarlah hatinya dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka, dan kepada Tuhannyalah mereka bertawakal" (Al Anfal: 2).
Taubat ialah keadaan di mana manusia menyadari kesalahan atau dosa yang telah diperbuat dan mulai menyadari perbuatan yang baik dan benar, sehingga muncul perasaan menyesal, yang kemudian membangkitkan dirinya untuk meninggalkan dosa-dosa itu dan berjuang untuk mendapat kebaikan dan kebenaran.
Peringkat kedua ialah keadaan damai dan sentosa. Ini berarti Shafa' yang dilambangkan dengan huruf Shad. Tingkatan ini juga terbagi menjadi dua langkah yang perlu dilaksanakan. Pertama, langkah menuju pembersihan hati. Kedua, langkah menuju pusat rahasia (secret centre).
Hati yang damai dan tenteram adalah hati yang bebas dari keresahan dan perasaan gundah-gulana. Perasaan negatif ini disebabkan oleh beban hidup yang bersifat kebendaan, seperti makan, minum, tidur, perbincangan yang sia-sia, dan sebagainya.
Beban-beban duniawi itu seperti tarikan gravitasi bumi, menarik hati ke bawah dan mematikan tindakan untuk membebaskan hati. Selain itu, ada pula masalah-masalah duniawi yang mengikat atau mengekang hati, seperti hawa nafsu, harta benda yang kita miliki, uang, dan kecintaan kepada keluarga. Semua itu dapat mengikat hati ke bumi dan menghalanginya terbang ke langit tinggi.
Zikrullah (mengingat Allah) atau berzikir kepada Allah Swt. adalah cara untuk memerdekakan dan membersihkan hati. Pada tingkat Permulaan, zikir dibacakan secara zahir, yaitu dengan membaca berkali-kali nama-nama Allah dengan suara keras didengar oleh diri sendiri dan orang lain. Ketika zikir telah menjadi kebiasaan dan dilakukan secara berkesinambungan, itu pertanda bahwa zikrullah yang dilakukannya telah menyerap ke dalam hati. Setelah yakin bahwa zikir yang dinyanyikannya dengan suara keras sudah cukup, maka ia boleh melantunkan zikir itu di dalam hati, yakni dalam suasana hening tanpa suara. Firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah mereka yang apabila disebut (nama) Allah, gemetarlah hatinya dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka, dan kepada Tuhannyalah mereka bertawakal" (Al Anfal: 2).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment