Haqq dan Bathil Selalu Bertentangan
Posted by
Admin
Labels:
Artikel
Apabila datang yang haqq maka yang bathil akan lenyap. Dan sempurnalah peringkat Wilayah (Kewalian).
Huruf yang keempat ialah huruf Fa' yang melambangkan fana', yaitu penghapusan dan pengosongan diri dari segala rupa dan bentuk. Kekosongan inilah yang dituntut ada dalam diri manusia. Tegasnya, kebathilan (kepalsuan) akan musnah bila sifat-sifat Ketuhanan datang ke dalam diri seseorang. Jika sifat dan pikiran tentang dunia yang sangat banyak itu lenyap dari hati seseorang, keesaan dan kesatuan (dengan Allah) akan menggantikannya.
Sebenarnya Yang Haqq itu selalu ada. la tidak hilang dan binasa, yang terjadi ialah Si Salik itu menyadari dan merasakan perasaan 'bersatu' dengan Tuhannya. Dengan perasaan bersatu itu, si Salik menerima keridhaan Allah. Wujud yang sementara (insan) menjumpai wujudnya yang sebenarnya dengan menyadari rahasia yang qadim itu. Firman Allah:
"Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah" (Al-Qasas: 88).
Untuk menyadari Yang Haqq diperlukan keridhaan dan izin Allah. Apabila kita berbuat sesuatu karena Allah dan perbuatan itu sesuai dengan keridhaan dan izin-Nya, kita akan dekat dengan Dia. Kemudian kita akan merasakan semuanya lenyap, kecuali rasa 'bersatu' antara Yang Ridha (Allah) dengan yang diridhai (insan), karena jika Allah tidak mengizinkan sesuatu terjadi, walaupun manusia menghendakinya, apa yang diinginkan manusia itu tidak akan pernah terlaksana. Hal itu dapat dibuktikan melalui firman Allah Swt. yang berbunyi:
"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya padamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Dekat! " (Al-Baqarah. 186).
Jelasnya, Allah Dekat kepadanya karena taqarrub hamba itu kepada Allah Swt. Dan taqarrub itu harus dilakukan dengan mengenyampingkan 'ghairullah', yakni yang selain Allah, dalam batinnya.
Jika seseorang bertindak dan hidup untuk ghairullah, berarti ia menyekutukan Allah. Ia meletakkan ghairullah di tempat Allah. Perbuatan ini adalah dosa yang paling besar, yang tidak diampuni Allah karena ia telah berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan ghairullah. Orang yang berbuat syirik akan binasa.
Apabila seseorang lenyap, yakni dalam keadaan fana', maka ia akan sampai kepada peringkat 'bersatu' dengan Allah.
Firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman- taman dan sungai-sungai. Di tempat yang disenanginya, yakni di sisi Tuhan Yang Kuasa" (Al-Qamar. 54-55).
Tempat itu adalah tempat Hakikat yang sebenarnya, Hakikat bagi segala hakikat, tempat kesatuan dan keesaan dengan Allah Swt. Itulah tempat makhluk yang dinamakan 'hamba' untuk bertatap muka dengan Khaliq yang disembahnya sebagai 'Tuan', tempat yang dikhususkan bagi para Nabi, para Waliullah, dan para kekasih Allah. Allah beserta orang yang benar.
Huruf yang keempat ialah huruf Fa' yang melambangkan fana', yaitu penghapusan dan pengosongan diri dari segala rupa dan bentuk. Kekosongan inilah yang dituntut ada dalam diri manusia. Tegasnya, kebathilan (kepalsuan) akan musnah bila sifat-sifat Ketuhanan datang ke dalam diri seseorang. Jika sifat dan pikiran tentang dunia yang sangat banyak itu lenyap dari hati seseorang, keesaan dan kesatuan (dengan Allah) akan menggantikannya.
Sebenarnya Yang Haqq itu selalu ada. la tidak hilang dan binasa, yang terjadi ialah Si Salik itu menyadari dan merasakan perasaan 'bersatu' dengan Tuhannya. Dengan perasaan bersatu itu, si Salik menerima keridhaan Allah. Wujud yang sementara (insan) menjumpai wujudnya yang sebenarnya dengan menyadari rahasia yang qadim itu. Firman Allah:
"Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah" (Al-Qasas: 88).
Untuk menyadari Yang Haqq diperlukan keridhaan dan izin Allah. Apabila kita berbuat sesuatu karena Allah dan perbuatan itu sesuai dengan keridhaan dan izin-Nya, kita akan dekat dengan Dia. Kemudian kita akan merasakan semuanya lenyap, kecuali rasa 'bersatu' antara Yang Ridha (Allah) dengan yang diridhai (insan), karena jika Allah tidak mengizinkan sesuatu terjadi, walaupun manusia menghendakinya, apa yang diinginkan manusia itu tidak akan pernah terlaksana. Hal itu dapat dibuktikan melalui firman Allah Swt. yang berbunyi:
"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya padamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Dekat! " (Al-Baqarah. 186).
Jelasnya, Allah Dekat kepadanya karena taqarrub hamba itu kepada Allah Swt. Dan taqarrub itu harus dilakukan dengan mengenyampingkan 'ghairullah', yakni yang selain Allah, dalam batinnya.
Jika seseorang bertindak dan hidup untuk ghairullah, berarti ia menyekutukan Allah. Ia meletakkan ghairullah di tempat Allah. Perbuatan ini adalah dosa yang paling besar, yang tidak diampuni Allah karena ia telah berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan ghairullah. Orang yang berbuat syirik akan binasa.
Apabila seseorang lenyap, yakni dalam keadaan fana', maka ia akan sampai kepada peringkat 'bersatu' dengan Allah.
Firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman- taman dan sungai-sungai. Di tempat yang disenanginya, yakni di sisi Tuhan Yang Kuasa" (Al-Qamar. 54-55).
Tempat itu adalah tempat Hakikat yang sebenarnya, Hakikat bagi segala hakikat, tempat kesatuan dan keesaan dengan Allah Swt. Itulah tempat makhluk yang dinamakan 'hamba' untuk bertatap muka dengan Khaliq yang disembahnya sebagai 'Tuan', tempat yang dikhususkan bagi para Nabi, para Waliullah, dan para kekasih Allah. Allah beserta orang yang benar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment