feedburner
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner count

Gemetar Karena Allah

Labels:

“Gemetar” dalam surat Al-Anfal ayat 2 tersebut berarti kagum, takut, dan cinta kepada Allah. Dengan mengingat dan menyebut nama-nama Allah itu, hati mereka akan terjaga dari tidurnya yang lelap. Mereka dikejutkan oleh sebutan nama-nama Allah Yang Maha Suci dan Maha Agung.

Ketika itu pula hati akan menjadi bersih, suci, dan bersinar. Semua debu angan-angan yang mengotori permukaan hati akan terkikis habis. Kini hati itu sunyi dari segala yang mengganggunya. Bahkan berbagai rahasia dari alam gaib menembus masuk ke dalam hati dan terbayang olehnya menelusuri pintu ilham yang dibuka oleh cahaya di permukaan hati itu. Hanya dalam keadaan seperti itu hati akan menangkap karunia halus yang dilimpahkan Allah kepadanya, yakni ketika orang yang berilmu zahir selalu sibuk menggali dan menimbang ilmunya dengan akal dan pikirannya, sedangkan ahli kebenaran yang telah mengenal hakikat terus sibuk membersihkan dan mengilaukan hati dengan berzikir sebanyak-banyaknya dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Kedamaian dan ketenteraman pusat rahasia hati dapat dicapai dengan membersihkan hati dari semua ‘ghairullah' (yang selain Allah) dan mempersiapkan hatinya agar dapat 'memandang Allah' dan hanya menerima Allah yang akan masuk ke dalam hatinya apabila hati itu telah dihiasi dengan rasa cinta terhadap Allah.

Cara untuk membersihkan hati itu ialah dengan selalu berzikir dalam hati kepada Allah dan membaca Laailaha illallah.

Apabila hati dan pusat rahasia yang ada di dalamnya telah tenteram maka sempurnalah sudah tingkatan kedua yang dilambangkan dengan huruf Shad.

Huruf ketiga ialah Wau. Wau bermakna Wilayah (Kewalian), yaitu keadaan kudus dan hening yang ada pada jiwa para kekasih Allah dan Waliullah. Keadaan ini tergantung pada kesucian batin seseorang. Allah berfirman tentang Waliullah, seperti berikut:

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak merasa khwatir terhadap diri mereka dan tidak merasa bersedih hati" (Yunus: 62).

Firman-Nya lagi:

"Mereka mendapat berita gembira dalam kehidupan di dunia dan di akhirat" (Yunus: 64).

Orang yang sampai ke tahap kudus dan suci ini, mendapat kesadaran, rasa cinta, dan rasa 'bersatu' sepenuhnya dengan Allah. Allah akan menghiasinya dengan akhlak yang mulia dan tingkah laku yang terbaik. Ini adalah anugerah Allah kepada orang yang suci.

Pada tingkatan ini si Salik akan melepaskan sifat dan perangainya yang lebih mengedepankan masalah-masalah keduniaan yang fana' ini. Kemudian Allah akan memberinya pakaian yang mengandung sifat-sifat atau akhlak Ketuhanan. Apabila Allah telah mencintai seorang hamba-Nya, niscaya segala kehendak dan masyiah-Nya akan ditakdirkan kepada orang itu, sehingga ia dapat melihat dengan mata Allah, mendengar dengan telinga Allah, dan berkata-kata dengan lisan Allah, dan bertindak serta berkuasa dengan tindakan dan kekuasaan Allah.' Demikianlah perumpamaan betapa dekatnya seorang Waliullah itu dengan Tuhannya. Perasaan ini hanya dapat dialami oleh para Waliullah dan para kekasih Allah yang telah sampai pada tahap rasa 'bersatu dan berpadu' dengan Allah. Mereka benar-benar merasakan kedekatan yang alami tersebut dalam sanubari mereka.

Bersihkan dirimu dari ghairullah dan itsbat-kan Allah saja dalam dirimu, karena:

"Yang haq telah datang, maka hancurlah yang bathil. Sesungguhnya yang bathil itu pasti hancur" (AI-Isra': 8 1).



0 comments:

Post a Comment

Post a Comment

Anda tidak menemukan apa yang Anda cari di sini? Cobalah Cari dengan menggunakan Google Search di bawah ini :
Religion Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory blogville