feedburner
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner count

Verifikasi Sumber-sumber Literal yang Berkaitan Langsung dengan Sufisme

Labels:

Diantara beberapa persoalan yang ada di depan siapa pun yang ingin mengkaji gagasan-gagasan Sufi, akan muncul persoalan lain yaitu pengulangan secara kontinyu teori-teori yang tidak terbukti, oleh para 'spesialis' dan lainnya yang mempunyai sedikit obyektikitas, hal ini digambarkan sebagai fakta.

Karena kajian kesufian dilakukan (diselesaikan), terutama, melalui metode-metode langsung (dan hal itu sudah dikenal disampaikan secara keseluruhan melalui bahasa tubuh, simbol dan peragaaan), maka ketika kita kehilangan elemen ini dalam pengkajian kita, mempercayai atau bergantung kepada buku-buku, kita pasti berada dalam kekuasaan mereka yang mengembangkan semua jenis teori-teori subyektif tersebut.

Mereka adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Sufisme dikembangkan dari sejarah Islam; dan mereka memasukkan beberapa tulisan apologis Sufi di jalur ini untuk beberapa alasan bagus. Sebagian mengatakan kalau hal itu adalah pemutarbalikan: suatu reaksi yang menentang sikap-sikap Islami. Mereka itulah orang-orang yang percaya bahwa gagasan-gagasan tersebut berasal dari agama Kristen sebagaimana mereka ketahui; atau bahwa secara parsial maupun keseluruhan dianggap diakibatkan oleh pengaruh dualisme Persia; atau dari Cina, India; atau bahkan non-India. Mereka lah para pembela teori Neoplatonik, Shamanisme --dan kita dapat menambah panjang daftar ini. Gambarannya, seperti orang memperdebatkan apakah besi berasal dari Swedia atau Jepang.

Kita boleh menyebut gagasan-gagasan Sufi sebagai 'psikologi', bukan karena istilah (term) ini secara memadai menggambarkan Sufisme, melainkan karena kata 'bijaksana' bukan kata yang populer saat ini. Bagaimanapun, perlu dicatat bahwa karena para penyusun kamus tidak memahami kita, kemungkinan gagasan-gagasan Sufi dipahami dengan cara demikian, tidak dapat dicegah sama sekali.

Dalam masalah kategori pengkajian yang dibolehkan, kita melihat bahwa tidak banyak memihak mereka. Kita dapat menemukan bahan-bahan fisik (jasmani) yang diambil dari Sufisme, seperti gagasan-gagasan karakteristiknya, metode, dongeng, legenda dan bahkan syair-syair Sufisme di dalam fenomena para Troubadour (penyair dan penyanyi lagu-lagu cinta dalam bahasa Prancis), dalam legenda William Tell dari Switzerland dalam cara pemujaan Peacock Angel orang-orang Timur Dekat, dalam Gurdjieff dan Ouspensky, dalam Hammerskjold (the Swede Dag Hammerskjold), Maurice Nicoll, dalam karya-karya Shakespeare dan psikologi Kenneth Walker, dalam dongeng Dane Hans Christian Andersen, dalam karya Sir Richard Burton (ia sendiri seorang darwis tarekat Qadiriyah), dalam terbitan seri buku pelajaran bahasa Inggris dari Oxford University Press, dalam buku anak-anak kontemporer, dalam agama para 'penyihir', dalam simbolologi Rosicrucian, dan Illuminasi (Pencerahan), dalam beberapa karya para skolastik Barat abad pertengahan, dalam Bhakti cara pemujaan orang-orang Hindu, --meski pemikiran ini amat populer di Barat sebagai suatu sistem Hindu tradisional-- dalam kitab-kitab rahasia pengikut Ismaili, dalam organisasi, nama dan teknik yang disebut para Assassin (orang yang disewa untuk membunuh tokoh politik atau alasan politik), dalam dongeng dan teknik yang dianggap asal mula Zen-Jepang, atau kata orang berkaitan dengan Yoga, dalam materi yang menghubungkan pada Knights Templar, dalam literatur psikoterapi, dalam Chaucer dan Dante Alighieri --dan saya sekadar menyebut satu persatu sumber-sumber tersebut secara acak.

Sumber : Pustaka Online Media ISNET



0 comments:

Post a Comment

Post a Comment

Anda tidak menemukan apa yang Anda cari di sini? Cobalah Cari dengan menggunakan Google Search di bawah ini :
Religion Blogging Blogs - BlogCatalog Blog Directory blogville